Jumat, 16 September 2016

Menengok tanah nenek moyangku

MENENGOK KOTA LELUHUR

Bulan September 2016, setelah perhatian banyak terkonsentrasi ke diklat Kurtilas di SMK 20 Jakarta dan akreditasi sekolah  2- 6 September 2016. Dengan ijin kepada kepala sekolah, aku berkesempatan untuk ijin karena ada keperluan keluarga. Adik iparku menikah dengan gadis Wonogiri, ini merupakan kesempatan bagiku untuk membawa anak anakku menginjak tanah leluhurnya.  Perjalanan dimulai dari hari Kamis 8 Spetember 2016, isteriku sengaja mengambil ijin kerja setengha hari, selepas siang hari sudah pulang. Untuk mempersiapkan perjalanan pulang. Dengan anak anak yang masih kecil kecil tentunya persiapan yang kubutuhkan cukup banyak, selain bekal, pakaian dan segala keperluan anak anak juga bawaan harus aku bawa. Kegatan akreditasi dan persiapannnya, memang cukup meletihkan sehingga aku tidak begitu konsentrasi untuk mempersiapkan barang bawaan.
Grabcar adalah pilihan yang murah dan cepat untuk menuju Stasiun Senen di Jakarta kota, dibandingkan dengan taksi tentunya ini ongkos yang sungguh sangat murah bagiku yang semuanya serba pas. sesampai di Stasiun Senen, Suryo iparku sudah menunggu disana, pulang bersama pengantinya. Dengan bersama Suryo maka, agak ringan pengawasan untuk anak anak. Lebih lebih ada membantu menjaga dan mengawasi Efra anakku yang besar. sementara aku kosentrasi dengan barang bawaan yang kubawa dengan trolly.
K.A. Menoreh kelas ekonomi A.C. dengan set tempat duduk 2.2 memang sungguh tepat untuk memesan berkeluarga. Anak anakku aku belikan tiket tersendiri, semuanya juga untuk kenyaman mereka. Walaupun untuk sementara aku harus mengalah dengan duduk dibawah.
Sebuah kemewahan bagiku bisa melakukan bersama sama dengan semua keluarga.

Kereta melaju menuju ke stasiun Tawang Semarang .Perjalanan yang sungguh sangat menyenangkan, stasiun demi stasiun dilewati. Efra sangat menikmati perjalanan ini, ia banyak bertanya sepanjang jalan yang dilalui.