Puncak Puncak Menoreh Tegar Perkasa Menjulang.
Ketika aku masih tinggal disana......di kampung halaman....Kauman Salaman Magelang....gunung itu...ya...walau lebih tepat di sebut pegunungan. Pegunung Menoreh....Aku telah akrab memandangnya sejak masih kecil, bocah......sekilas tampak biasa saja. Mungkin karena setiap hari tidak pernah lepas dari pandangan mata. Tidak ada yang istimewa....cuma sepintas aku lihat dari Buku Cerita Silat milik bapakku yaitu Api Di Bukit Menoreh..yang tipak bulan pasti tidak dilewatkan. Namun kini, setelah cukup lama tinggal di Jakarta. Berpacu dalam berbagai kesibukan pekerjaanku....puncak puncak itu menjadi tampak istimewa.Nampak penuh keindahan, keagungan dan menyiman banyak pesona yang terpancar. Ada torehan kenangan, saksi akan berbagai peristiwa. Dan tentukan saksi akan banyak perubahan perubahan yang ada di lembah lembahnya...Puncak puncak itu mengingatkanku akan masa masa lalu yang sangat terkesan dan indah untuk dikenang.
Masa kecilku dulu.....
sering menatap dalam cerahnya siang bersama sama teman sepermainanku....
aneka khayalan,,,lamaunan dan misteri mencoba untuk di urai dengan nalar pikir anak anak.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmiQlLFByjPiJGoCc-d8OPhxE9PRZn-UDWDQPGhE_Rm_R20Ri0KF5uKuWPxTE_daOUTw-ySQ01QS8XfsiwXpWaFsMlAZKqfSAhDFgzFNXQsRobBGrt_5QeIM4xsL4Lgzt-8DPNQMEfskqG/s320/1933796_1120638664085_2879278_n.jpg)
Dan apabila dikenang akan menjadi lucu....salah satu dari pertanyaan itu.....Kalau Gunung Banyak Angkrem itu meletus ...derr,,,,,tentu magma meleleh....mengenai rumah rumah dibawah itu ya... Dan tentunya tidak pernah berpikir akan Gunung Banyak Angkrem ( salah satu puncak di Menoreh Salaman ) itu bukan termasuk gunung vulkanik aktif
Alam pikiranku yang masih bocah kecil dulu,menduga kalau gunung gunung itu, terbuat dari tumpukan pasir, seperti tumpukan pasir merapi yang sering kulihat...karena berwarna kebiruaan
Ketika menginjak SD kelas 4-6 , bapak sering mengajakku bersama dengan adikku dan sepupu dari Semarang yang berlibur dengan beberapa teman teman sepermainan haiking . Dengan tempat tempat yang dikunjungi seperti pinusan, watu lawang dsbnya. Hanya puncak Banyak Angkrem yang belum pernah ke sana. Ketika melintas ke desa desa itu, tidak jarang melintasi rumah rumah relasi dan kenalan dagang bapak. Mereka dengan senang hati mempersilahkan singgah, dan lengkap dengan jamuan sederhana. Seperti air kelapa muda , buah buah dan sebagainya.
Atau sering kali puncak puncak itu akan menjadi pertanda keadaan cuaca hari itu.
Alm Bapak Emanuel Wilarso...orang tuaku....akan selalu melihat puncak puncak itu dipagi hari.Kalau puncak puncak itu berselimut kabut maka siang atau sore hari akan hujan dan sepanjang hari tidak ada panas mentari. Dan memang benar adanya pada saat itu......
Masih banyak cerita cerita yang terkandung didalamnya.....
Entah itu bernuanasa horor,hantu dan sebagainya . Dan tentunya juga cerita cerita tentang perjuangan Pangeran Diponegoro dan pasukannya.....tempat gerilnya ketika Agresi Militer Belanda Ke 2 tahun 1948-1949. Salaman sempat diduduki oleh Belanda dan kemudian TNI memilih minggir ke perbukitan Menoreh. Mereng mereka bergerilya menelusuri lereng lereng terjang. Melintasi pedesaan antar daerah.
Perbukitan Menoreh itu menjadi landshap dari Kota Kecilku ..Kota Kecamatan Salaman....dari arah Magelang akan terlihat jelas dan semakin jelas ketika berada di Salaman....menjadi pagar yang indah dan abadi. Perubahan demi perubahan, pergolakan demi pergolakan,peristiwa demi peristiwa yang ada di lembahnya telah disaksikan selama berabad abad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar