Dalam anganku sudah kurancang jauh, untuk “sowan” silaturahmi kepada Pak Khamdi. Beberapa informasi lewat media social dan Hariyanto sang anak , mengabarkan kalau beliau dalam kondisi sehat,bugar dan masih segar semuanya.Puji Tuhan...ungkapan syukur yang selalu keucapkan. Ya.. Beliau memang begitu sangat istimewa bagi saya, beliau adalah sosok guru yang sangat saya kagumi dalam beberapa hal, terutama kesederhanaan dan kesahajaan hidupnya. Sempat ada rasa khawatir juga untuk tidak bisa mengunjungi beliau, karena posisi saya berada di Jakarta, tempat tinggal dan sebagai seorang guru juga. Mengingat usia beliau yang sudah sedemikian lanjut, apalagi kalau mengingat teman teman beliau sudah banyak yang “game over”. Termasuk almarhum bapak saya, sebagai salah satu dari kawan karibnya semenjak SMP dahulu.
![]() |
Aries Totok bersama Pak Khamdi |
![]() |
Masa muda 1956. Pak Warno, Pak Ramli, Pak Wilarso Pak Khamdi dan Pak Suharno |
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimo6-OtIKtQfw-B0OCMD3j6RJS_sCX8z08k-ftWbTvKPG_WTjahdiGPcHkpnNiOcwW_v7QckdQ75pMQapKlkRc0Wbdb0pQen-CiQ-M1q3j4vz3BRcGJT9vsr9aY49VN6fVPl994jkyUb5m/s320/IMG_20180512_113145.jpg)
Masih sempat mendengar cerita beliau tentang masa kanak kanaknya, cerita tentang kekejaman masa penjajahan jepang. Cerita yang tidak jauh berbeda dengan cerita dari almarhum bapak, tentang kewajiban setor padi, kewajiban untuk masuk ke lobang tanah untuk antisipasi bahaya udara, kewajiban untuk menanam kapas dan jarak dsb.
" Ana telung rumus kangone urip kuwi, supaya bisa sehat..atine seneng, awak sehat, awet urip '( Ada tiga hal yang perlu di jaga dalam hidup itu, hati senang, badan sehat dan panjang umur. ) Kemudian menjabarkan tentang, ketiga hal tersebut, dan menunjukan contoh contohnya. Kami semua dengan takzim mendengarkan. Gaya berbicara yang sederhana, diselingi dengan humor dan dialek khas yang selalu saya kenal, membuat betah untuk selalu setia mendengarkan. Seandaikata saya tidak harus pulang malam itu ke Jakarta, mungkin masih butuh 1 hingga 2 jam lagi. Jam dinding kuno didingnya sudah berdentang 2 kali, sebentar jangan dihiraukan bunyi dentang jam itu, biarlah. Kalimat itu ada ungkapan yang tersirat kerinduan untuk bertemu. Namun ketika jarum jam sudah menunjukan pukul 02.30 saya harus nyuwun pamit, untuk sekedar singgah sebentar di rumah Hariyanto yang berada di depannya. Sesuai janji saya dulu, saya mau main ke Kateki Kebonrejo, ning aku sowan bapak dulu baru ke tempat sampean.
![]() |
Tetap segar dan mengendarai sepeda motor sendiri. |
![]() |
Rama Guru Khamdi bersama Hariyanto anak ketiga yang sekaligus teman penulis tanpak Vespa P150X yang digunakan sewaktu berdinas mengajar dahulu di SMPN 1 Salaman |
BalasHapusbosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...